Selasa, 23 November 2010

SISTEM INFORMASI PEMASARAN


PENDAHULUAN
Perusahaan bisnis biasanya telah mengatur berbagai tugas-tugas, maupun fungsi-fungsi yang akan dilaksanakan. Semua jenis organisasi pasti memiliki fungsi pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan teknologi. Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang memproduksi produk yang dijualnya. Sebuah produk dapat dikenal oleh masyarakat luas pasti membutuhkan proses pemasaran yang sangat baik. Masyarakat luas mengasumsikan pemasaran dalam arti sempit mencakup penjualan dan periklanan baik melalui televisi, radio, brosur, internet, dan lain-lain. Tetapi menurut manager pemasaran, pemasaran adalah suatu kegiatan perorangan dan suatu organisasi dimana fungsinya untuk memudahkan dan mempercepat  hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi, dan penentuan harga barang, jasa, dan gagasan. (William M. Pride dan O.C. Ferrell, Marketing Concepts and Strategies, 7th ed.(Boston: Houghton Mifflin,1991).4)
Sebuah pemasaran pasti membutuhkan suatu strategi yang sering dikenal dengan nama “marketing mix”. Marketing mix memiliki 4 pendekatan (4P):

1.       Produk (product)
Produk yang dimaksud berhubungan bagaimana memuaskan keinginan atau kebutuhan pelanggan. Produk dapat berupa fisik maupun jasa.


2.       Promosi (promotion)
Promosi berkaitan dengan suatu cara untuk mendorong penjualan produk, untuk memasarkan produk perusahaan yang sudah dikenalkan kepada masyarakat luas maupun produk baru.
3.      Tempat (place)
Tempat berhubungan dengan suatu cara untuk memproduksi maupun untuk mendistribusikan produk secara fisik kepada para pelanggan melalui saluran distribusi.
4.      Harga (price)
Harga berkaitan dengan elemen-elemen yang berkelanjutan dengan apa yang dibayar oleh para pelanggan untuk  mendapatkan sebuah produk yang diinginkan.

Model Sistem Informasi Pemasaran yang sering dikenal dengan Marketing Information Sistem (MKIS) merupakan suatu model dasar untuk mengorganisasikan semua sistem informasi fungsional. Model Sistem Informasi Pemasaran didasarkan pada beberapa ahli teori pemasaran. Model Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari tiga subsistem input yaitu: SIA, penelitian pemasaran, dan intelijen pemasaran. Sedangkan subsistem output mengarahkan kebutuhan informasi dari empat pendekatan marketing mix seperti yang telah diuraikan di atas. Dalam bab ini, penulis ingin menguraikan lebih jauh lagi mengenai Model Sistem Informasi Pemasaran.


I.                    ISI
1.1           KONSEP DASAR PEMASARAN
Pada tahun 1966 Profesor Philip Kotler dari Northwestern University mendefinisikan tiga jenis informasi pemasaran sebagai berikut:
è    Intelijen Pemasaran (marketing intelligence)
Informasi yang mengalir ke perusahaan dri lingkungan

è    Informasi Pemasaran Intern (internal marketing information)
Informasi yang dikumpulkan di dalam perusahaan

è    Komunikasi Pemasaran (marketing communication)
Informasi yang mengalir keluar dari perusahaan ke lingkungan.

Menurut Kotler “keputusan pemasaran yang rumit seperti menurunkan harga, merevisi wilayah penjualan atau meningkatkan biaya iklan yang dapat dievaluasi sebelum dan sesudahnya melalui analisis ilmiah dari data yang tersedia”
Model Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari subsistem output dan subsistem input.
«     Subsistem Output:
                Tiap subsistem output menyediakan informasi tentang subsistem sebagai bagian dari marketing mix. Ada empat bagian yaitu:
ª      Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk-produk suatu perusahaan,
ª      Subsistem tempat menyediakan informasi tentang jaringan distribusi suatu perusahaan,
ª      Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan advertising dan penjualan langsung,
ª      Subsistem harga membantu manager untuk membuat suatu keputusan mengenai harga produk perusahaan.

«     Subsistem Input
Subsistem input terdiri dari tiga bagian yaitu:
ª      Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu sistem yang mengumpulkan data berbagai transaksi pemasaran perusahaan.
ª      Subsistem Intelijen Pemasaran mengumpulkan informasi dari lungkungan perusahaan yang berkaitan dengan operasi perusahaan.
ª      Subsistem Penelitian Pemasaran yang melakukan kegiatan penelitian khusus utuk mempelajari kebutuhan konsumen, dan meningkatkan tingkat efisiensi pemasaran.
               
1.2          MODEL SISTEM INFORMASI PEMASARAN
       Subsistem Pemrosesan Data,
Manager pemasaran menggunakan penelitian pemasaran untuk mengumpulkan berbagai informasi. Informasi yang dikumpulkan terbagi menjadi 2 yaitu: Data primer adalah sebuah data yang dikumpulkan oleh perusahaan. Data sekunder adalah sebuah data yang didapat atau dikumpulkan oleh orang lain. Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data primer melalui beberapa teknik penelitian:
       Survei,
Survei adalah salah satu teknik penelitian pemsaran yang menanyakan sejumlah orang dengan pertanyaan yang sama.
       Wawancara mendalam,
Wawancara mendalam tidak berbeda jauh dengan survey namun waktu yang digunakan wawancara lebih panjang dan lebih berpusat kepada apa yang akan konsumen lakukan.
       Pengamatan, dan
Pengamatan merupakan teknik penelitian yang sangat detail karena peneliti mencatat nomor plat mobil atau motor dari parkiran perbelanjaan dan terkadang peneliti pun memperhatikan sampah orang untuk mempelajari produk apa yang sering di konsumsi oleh konsumen.
       Pengujian Terkendali
Pengujian terkendali mencari suatu subyekdalam percobaan yang dirancang untuk mengukur dampak dari suatu perlakuan tertentu. .

Penelitian pemasaran digunakan untuk mengumpulkan data sekunder melalui beberapa teknik penelitian:
       Mailing Lists,
Daftar alamat surat yang tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk pita magnetic, disket, dan kartu indeks.
       Direct Mail
Suatu daftar yang memungkinkan perusahaan membuat sebuah kontrak dengan pasar sangat terpilih, biasanya dengan surat langsung.

       Subsistem Intelejensi Pemasaran,
Pemasaran memiliki tanggung jawab utama pada para pelanggan dan pesaing. Sistem informasi akuntansi mengumpulkan seluruh data pelanggan dan subsistem intelejensi pemasaran mengumpulkan seluruh data pesaing.  Intelijen pemasaran (marketing intelligence) merupakan suatu kegiatan yang etis untuk mendapatkan suatu informasi tentang data pesaing.

       Subsistem Produk,
Produk merupakan suatu unsur utama di dalam marketing mix dan perusahaan pun berhak memutuskan untuk menyediakan produk untuk memenuhi kebutuhan pasar tertentu. Tugas dari manager pemasaran adalah mengembangkan suatu strategi dan taktik di dalam marketing mix dan mengintegrasikannya menjadi suatu rencana pemasaran.
Siklus hidup produk (product life cycle) merupakan penjualan suatu produk yang dimulai dari perkenalan, perkembangan, dan penurunan. Tahap perkenalan tahap dimana untuk memperkenalkan suatu produk. Tahap perkembangan merupakan strategi untuk membuat bagaimana penjualan akan tetap berjalan. Tahap penurunan suatu tahap dimana penghapusan suatu produk yang sudah tidak dikonsumsi lagi oleh konsumen.


       Subsistem Promosi
Promosi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan dalam bidang pemasaran. Satu area promosi tempat komputer yaitu komunikasi wiraniaga. Para wiraniaga tersebut membawa computer portable dan digunakannya untuk:
       Mendapatkan informasi untuk menjawab pertanyaan konsumen mengenai produk yang ingin mereka beli, harga produk tersebut, biaya pengiriman.
       Memasukkan data pesanan penjualan ke dalam entry pemesanan produk

Sistem memberikan kemudahan bari wiraniaga yaitu informasi mengenai calon pelanggan baru, mengenai produk yang paling mengutungkan bagi perusahaan untuk dijual, dan dapat mengetahui selera para konsumen.

       Subsistem Harga,
Subsistem harga hamper serupa dengan subsistem promosi dalam hal dukungan keputusan. Penentuan Harga Berdasarkan Biaya menetukan biaya – biaya yang akan dikeluarkan dan menambahkan mark-up yang diinginkan. Penentuan Harga Berdasarkan Permintaan menetapkan harga sesuai dengan nilai yang ditempatkan oleh konsumen terhadap suatu produk.

       Subsistem Unsur Terpadu
Subsistem unsur terpadu mendukung para manager saat unsure-unsur bauran pemasaran dikombinasikan untuk membentuk suatu strategi.

II.                  DAFTAR PUSTAKA                      
McLeod Raymond, Sistem Informasi Manjemen,  Jilid 2, Edisi Ketujuh, Prenhallindo, Jakarta, 2001.

Selasa, 09 November 2010

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR



PENDAHULUAN
Manajemen manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun untuk system produksi fisik.  Computer-Aided Design(CAD), Computer-Aided Manufacturing(CAM), dan Robotic menggambarkan teknologi computer dalam system fisik. Sistem Informasi Manufaktur terdiri dari tiga subsistem input dan empat subsistem output. Sistem informasi akuntansi menangkap data langsung yang menjelaskan penggunaan sumber daya fisik. Data input diubah menjadi informasi oleh subsistem output. Subsistem produksi memungkinkan manajemen membangun dan mengoperasikan fasilitas manufaktur. Subsistem Persediaan menggunakan formula metematika untuk menentukan saat pemesanan kembali dan jumlahnya. Subsistem Kualitas memungkinkan perusahaan mencapai kualitas produk. Subsistem Biaya memungkinkan manajemen mengendaliakan biaya dari kegiatan produksi.

Computer – Aided Design
            Melibatkan penggunaan computer untuk membantu rancangan produk yang akan dimanufaktur.
Computer – Aided Manufacturing
            Penerapan komputer dalam proses produksi. Sebagian besar otomatisasi pabrik saat ini terdiri dari teknologi CAM.
Robotik
         Penerapan komputer yang lain dalam pabrik menggunakan robot industrial(industrial robots-IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur. Robot memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat koalitas yang tinggi. Tetapi juga melaksanakan pekerjaan yang berbahaya seperti bekerja di area yang suhunya sangat tinggi.

1.      Subsistem Pemrosesan Data
Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksi akan lebih baik apabila dilakukan dengan menggunakan terminal pengumpulan data. Memasukkan data ke dalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca oleh mesin dan keyboard. Dimana media tersebut berbentuk dokumen yang mempunyai kode bar yang dapat dibaca secara optis. Lalu ditransmisikan ke komputer sentral untuk memperbarui database.
2.      Subsistem Teknik Industri
Industrial engineering(IE) merupakan analis system yang terlatih khusus mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran – saran perbaikan. IE mengatur standar produksi yang merupakan unsur penting dalam menerapkan management by exception di area manufaktur. IE menetapkan standar dengan mempelajari proses produksi untuk menentukan berapa lama waktu yang harus dihabiskan. Dimana standar tersebut disimpan dalam database.
3.      Subsistem Intelejensi Manufaktur
Subsistem ini membuat manajemen manufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber – sumber pekerja, material, dan mesin.
            Informasi Pekerja
                        Terdapat system formal(manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia, lalu pengumpulan informasi pelamar, diseleksi, sampai dipekerjakan dimasukkan ke dalam database) dan system informal(terdapat hubungan komunikasi informal antara para pejabat serikat, departemen hubungan industrial, dan manajemen tingkat atas. Mereka saling bekerja sama menyelesaikan permasalahan pemburuhan)
Informasi Pemasok
Terdapat informasi mengenai pemilihan pemasok dan data – data pemasok.
4.      Subsistem Produksi
Subsistem ini untuk mengelola proses produksi harian juga dapat membantu dalam pembangunan fasilitas produksi baru.
·        Lokasi pabrik,
      Memilih wilayah, kota, dan area dari kota yang tepat.
·        Tingkat persediaan,
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak dapat digunakan untuk hal- hal yang lain. Tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan separuh kuantitas pesanan ditambah safety stock.
·        Biaya pemeliharaan,
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan(carrying cost), biasanya dinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian, keusangan, pajak, dan asuransi. Karakteristik penting dari biaya pemeliharaan adalah kenyataan bahwa biaya itu berbanding lurus dengan tingkat persediaan. Semakin tinggi tingkat persediaan, semakin tinggi juga tingkat biayanya.
·        Biaya pembelian,
Mencakup biaya – biaya yang terjadi saat material dipesan, biaya telepon, biaya sekretaris, biaya formular pesanan pembelian, dll. Untuk mencari kuantitas pemesanan ekonomis dapat menggunakan rumus:
EOQ                     = Ö2 x PC x S
                                         M
             
Ket: 
EOQ            : kuantitas pemesanan ekonomis 
PC               : biaya pembelian(dalam rupiah) 
S                  : penjualan tahunan(dalam unit) 
M                  : biaya pemeliharaan(dalam rupiah)

·        Kuantitas pemesanan ekonomis, 
Kuantitas pemesanan ekonomis(economic order quantity) atau EOQ menyeimbangkan biaya pemeliharaan dan pembelian serta mengidentifikasi biaya kombinasi terendah. EOQ ditetapkan untuk tiap barang dalam persediaan bahan baku dan disertakan sebagai suatu eleven data dalam catatan persediaan serta digunakan untuk memesan pengisian kembali persediaan dari pemasok.
·        Kuantitas manufaktur ekonomis
Kuantitas maufaktur ekonomis(economic manufacturing quantity) atau EMQ juga disebut sebagai ukuran lot ekonomis. EMQ menyeimbangkan biaya menyimpan persediaan dengan biaya ketidak-efisienan produksi. EMQ digunakan untuk memesan pemesanan kembali persediaan dari fungsi manufaktur perusahaan sendiri.
5.   Subsistem Inventarisasi
Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab atas inventarisasi bahan mentah dan inventarisasi proses kerja.
6.      Subsistem Kualitas
Jika suatu perusahaan ingin mencapai kualitas tinggi dalam produksinya harus dilakukan pemeriksaan pengendalian mutu, dimulai dari penerimaan bahan baku. Orang – orang yang melakukan pemeriksaan kualitas disebut pemeriksa pengendalian kualitas(quality control inspectors).
7.      Subsistem Biaya
Berisi program – program yang menyiapkan laporan periodic maupun khusus. Laporan periodic dapat dicetak dan dibagikan, atau dapat disimpan dalam bentuk yang telah disusun sebelumnya dalam database.
SUMBER:
McLeod, Raymond Jr. 1996. Sistem Informasi Manajemen Jilid II. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.